Senin, 02 Juli 2012

Dulu Kini dan Nanti 


Berbedakah arti dari kata-kata diatas? Memang kata diatas menunjukkan dimensi waktu yang berbeda sert arti yang berbeda didalamnya. Begitu juga mengenai hal yang ingin saya tuliskan di laman saya ini, Dulu mungkin syaa jg gkan berfikir untuk menulis ini karena memang masa lalu adalah masa yang tak bisa kita kembalikan lagi, begitu juga dengan beberapa hal yang telah saya lewati hingga saya sampai pada detik ini, sungguh sangat banyak pelajaran dan pengalaman serta pendewasaan kehidupan yang kita dapatkan hingga kita sampai pada detik ini, saya hanya ingin menguatkan diri ini bahwa apapun yang telah kita lewati di masa dulu kita tidak akan pernah bisa mengulanginya, sehingga kita harus menjalani masa kini dan masa nanti yang akan datang yang masih kita tidak tahu akan kemana arah kehidupan kita ini. Masa kini harus saya jadikan pelajaran agar lebih baik lagi dari masa lalu, masa kini adalah masa dimana kita menatap dan menyongsong masa depan agar tentunya lebih baik dan lebih baik lagi, saya teringat ayat bahwa jika seorang manusia hari ini sama dengan hari kemarin maka sesungguhnya manusia itu merugi, apalagi hari ini lebih buruk daripada kemarin berarti sungguh amat sangat rugi, saya tuliskan demikian karena memang kita dianjurkan bahwa setiap waktu yang kita jalani semakin baik, kita memanfaatkan waktu tersebut untuk semakin memperbangayk amal soleh, berguna dan bermanfaat buat orang lain serta membantu banyak orang lagi. Semoga kata itu tetap menyadarkan saya bahwa kata itu bermakna buat semua kehidupan saya, semoga saya semakin baik dari hari kehari dapat mengintrospeksi diri ini sehingga semakin baik dan baik lagi sehingga masa Kini dan Nanti menjadi masa yang indah yang akan saya jalani, Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Senin, 27 Februari 2012

Sibuk dan Produktif


Aslmkm Wr Wb
Whoooaa its so long time i don't write on this blog..
Sejenak saya berfikir bahwa waktu yang begitu cepat atau saya yang terlalu sibuk dan terlena dengan waktu?? heuheu..
Menyinggung mengenai sibuk nampaknya kalimat itu sering terdengat dan sering diucapkan. Begitu banyak orang yang sibuk hingga mereka lupa terhadap beberapa hal lainnya, keluarganya, impian-impian dan target pribadinya. Begitu jg dengan saya sendiri, saya sadar bahwa jika kita menyebut kita sibuk, itu menunjukkan bahwa kita sedang dikenalikan oleh waktu, seakan kita tidak mampu dan tak cukup waktu untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kita. Nah yang menjadi pertanyaan saat ini adalah apakah sibuk itu berarti produktif?
Sibuk dan produktif itu adalah sesuatu hal yang berbeda, namun sayangnya saat ini timbul paradigma bahwa orang sukses itu harus sibuk. Sibuk dengan pekerjaannya sehingga ia tak punya waktu untuk keluarganya, tak ada waktu untuk melakukan hobinya dan bersosialisasi dengan orang lain. Satu sisi mungkin materi ia dapatkan tapi dalam sisi yang lain keluarganya kurang perhatian. Apakah kita mau mtermasuk kedalam kategori sibuk??
Saya berdoa semoga saya tidak termasuk hanya sibuk, saya ingin produktif, yang artinya senantiasa menghasilkan karya-karya yang produktif. Produktif dalam bekerja dan selalu melakukan kegiatan yang efektif serta efisien dalam memanfaatkan waktu, dengan waktu yang sama, ia tidak hanya terlihat sibuk tapi mampu mengoptimalkan waktu lebih dari seorang yang hanya sibuk. Jadi apakah anda selama ini hanya sibuk ataukah sudah produktif??
Jika saya evaluasi, untuk menulis blog ini saya pun belum produktif, saya hanya mampu menulis satu tahun satu kali, semoga artikel yang saya tulis ini senantiasa untuk belajar konsisten dan terus selalu produktif.
Wslmkm Wr Wb

Kamis, 28 Juli 2011

Princess Cynthia Sethya Sari


Preface from our book


Pangeran dan tuan putri itulah definisi sederhana kata diatas. Kalimat itu bagiku lebih dari sekedar definisi secara harfiah sebuah kata atau kalimat akan tetapi merupakan definisi sebuah cita, cinta, impian dan harapan. Seperti arti dari sebuah judul yang mewakili dari seluruh rangkaian cerita, kata ini pun mewakili dan merepresentasikan semua motivasi hidupku. Mungkin sedikit terkesan berlebihan tetapi sungguh ini yang ingin aku utarakan dan ingin aku tulis karena itu perasaaan aku dan ekspektasi aku terhadapnya.
Bagiku ini merupakan cerita yang lebih dari sebuah cerita biasa, lebih dari sebuah dongeng karena ini nyata, dan lebih dari sebuah skripsi sebagai syarat menempuh sarjana karena ini semua curahan dari segala usaha, do’a dan semua harap aku terhadapnya. Kali ini izinkan juga aku untuk berterima kasih untuk Allah SWT yang telah menakdirkan jalan hidupku sehingga aku bertemu dengannya dan saat ini aku bersamanya mudah-mudahan selamanya. Amin.
Aku tak tahu termasuk kelompok karya sastra yang manakah yang aku tulis, ini hanya semata cerita yang inginku abadikan dalam sebuah tulisan. Tulisan dari rangkaian kehidupan yang telah menjadi bagian hidup. Bagian hidup yang mewarnai perjalanan demi perjalanan mencapai cita, cinta, dan segala impian kehidupan. Aku hanya berusaha membuat tulisan ini agar menjadi sebuah karya yang luar biasa bagiku. Sebuah catatan yang ingin aku persembahkan dengan cara yang beda untuknya. Aku berharap semua keindahan dan kebahagiaan cerita ini akan terus menaungiku dengannya, seperti sebuah kehidupan kerajaan yang bahagia. Pada akhirnya aku akan bangga mempersembahkan karya ini untuknya. Sebuah persembahan untuk tuan putriku. Untukmu untuk Tuan putri yang selalu menjadi inspirasi dan sumber motivasiku. Terimakasih untuk segalanya.

Your beloved,

Erfan Chandra Nugraha

Minggu, 25 Juli 2010

Tuhan Itu Ada

Assalamualaikum Wr Wb..

Dalam tulisan ini saya hanya ingin berbagi dari artikel yang saya baca yang simpel tapi dalam maknanya..Mudah2an kita selalu bisa mengingat bahwa Tuhan itu ada walaupun tak nampak..

From Kaskus : ceritanya gini, pd suatu hari
Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang TUHAN.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya kalau TUHAN itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ?” tanya si konsumen.

“Begini, coba kamu perhatikan di depan sana, di jalanan…. untuk menyadari bahwa TUHAN itu tidak ada”.
“Katakan kepadaku, jika TUHAN itu ada. Adakah yang sakit? Adakah anak-anak terlantar? Adakah yang hidupnya susah?” .

“Jika TUHAN ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan”.

“Saya tidak dapat membayangkan TUHAN Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi”.

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon apa yang dikatakan si tukang cukur tadi, karena dia tidak ingin terlibat adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.


Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (Jawa : mlungker-mlungker – Red), kotor dan brewok, tidak pernah dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur tadi dan berkata :
“Kamu tahu, sebenarnya di dunia ini TIDAK ADA TUKANG CUKUR..!”

Si tukang cukur tidak terima, dia bertanya : ”Kamu kok bisa bilang begitu?”.
“Saya tukang cukur dan saya ada di sini. Dan barusan saya mencukurmu!”

“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu TIDAK ADA! Sebab jika tukang cukur itu ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana“, si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur itu tetap ada!”, sanggah si tukang cukur.
“Apa yang kamu lihat itu adalah SALAH MEREKA SENDIRI, mengapa mereka tidak datang kepada saya untuk mencukur dan merapikan rambutnya?”, jawab si tukang cukur membela diri.

“COCOK, SAYA SETUJU..!” kata si konsumen.
“Itulah point utamanya!.. Sama dengan TUHAN.

“Maksud kamu bagaimana?”, tanya si tukang cukur tidak mengerti.

Sebenarnya TUHAN ITU ADA ! Tapi apa yang terjadi sekarang ini.?
Mengapa orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU mencari-NYA..?
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang cukur terbengong !!!! Dalam hati dia berkata : “Benar juga apa kata dia..mengapa aku tidak mau datang kepada TUHANKU, untuk beribadah dan berdoa, memohon agar dihindarkan dari segala kesusahan dalam hidup ini..?

Semoga menjadi pengingat khususnya bagi saya agar senantiasa mengingat bahwa Tuhan itu Ada..serta senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt..Amin Y Rabbal Alamin.

Sabtu, 26 Desember 2009

Evaluasi Diri


Di penghujung tahun 2009 ini ada baiknya kita merenung kebelakang, mencoba mengingat kembali apa yang telah kita lakukan dan apa yang telah kita capai sesuai dengan apa yang kita targetkan di tahun sebelumnya. Apakah kita semua telah menjadi pribadi yang telah kita inginkan? Sepertinya jika saya yang harus menjawab pertanyaan ini saya berkata belum.Banyak hal yang saya belum dapatkan, bahkan mungkin saya juga lupa apa yang saya inginkan, tiba-tiba saya baru tersadar bahwa sekarang sudah di penghujung tahun 2009.Melihat ke belakang penting untuk evaluasi diri kita agar di masa depan kita berlaku lebih baik lagi dengan melakukan hal-hal yang lebih baik dan menyempurnakan kebaikan-kebaikan yang telah kita lakukan di tahun ini. Jika kita ingin menjadikan kualitas kehidupan kita menjadi lebih baik lagi maka kita harus mengupayakan kebaikan dan berlaku yang baik.

Jika yang ingin Anda capai adalah kebaikan, berupayalah dalam kebaikan (Mario Teguh)

Mudah-mudahan di akhri ahun ini Allah menutup tahun 2009 ini dengan kesehatan dan kebahagiaan untuk kita semua dan keluarga tercinta, dan membukakan pintu-pintu rezeki yang indah bagi pemuliaan kehidupan kita dan semua jiwa yang kita cintai. Alhamdulillah atas segala nikmat yang telah diberikan Allah di tahun 2009 dan s
emoga kehidupan kita di tahun 2010 lebih baik lagi dan bisa menjadi pribadi yang senantiasa melakukan kebaikan-kebaikan. Karena kebaikan hanya datang dari kebaikan.

Jumat, 06 November 2009

Artikel Mario Teguh

Anda tidak akan mencapai kebesaran yang Anda idamkan
dengan mengkhawatirkan hal-hal kecil, memikirkan yang kecil-kecil,
dan melakukan yang kecil-kecil.

Ukuran Anda ditentukan oleh
ukuran dan kualitas dari fokus Anda.

...........

Yang Anda pikirkan, menentukan yang Anda lakukan.
Dan yang Anda lakukan, menentukan yang Anda hasilkan.
Maka ukuran dan kualitas dari pikiran Anda,
menentukan ukuran dan kualitas hasil dari pekerjaan Anda.

Perhatikanlah, orang-orang yang tidak membangun ukuran
dan kualitas dari yang mengisi pikirannya,
akan berteman dalam pergaulan yang meributkan perkara-perkara kecil,
takut menginginkan yang besar,
memilih pekerjaan dan tanggung-jawab kecil,
menyombongkan kelebihan yang kecil,
dan menjadikan dirinya pantas untuk dihargai kecil.

Maka anjurannya bagi kita, adalah agar kita memilihkan isi bagi pikiran kita,
yang ukuran dan kualitasnya akan mengutamakan kita dalam pergaulan yang baik,
dalam pekerjaan yang baik, dan dalam menghasilkan yang baik.

………..


Sahabat-sahabat saya yang terkasih,

Mudah-mudahan catatan kecil di atas dapat membantu proses penyederhanaan pikiran dan perasaan kita, agar kita hanya mengisi pikiran dan mewarnai perasaan dengan hal-hal yang berpihak kepada kebesaran dan kejayaan kehidupan kita.

Marilah kita berfokus memikirkan, merasakan, dan melakukan yang sudah jelas-jelas harus kita lakukan untuk menjadikan kita pribadi yang lebih kuat dari masalah-masalahnya.

Lakukanlah yang bisa Anda lakukan.
Serahkan semua yang berada di luar kemampuan Anda, kepada Tuhan.
Beliau adalah sebaik-baiknya wakil dan penyelesai masalah.

Kedamaian dalam berserah, adalah penunjuk tingkat iman. (Mario Teguh, 2009)

Saya tertarik dengan artikel ini yang membahas mengenai kualitas kita ditentukan dengan pemikiran kita. Hal ini menyadarkan kita bahwa tanpa sadar ataupun dengan sadar kita seringkali berpikir mengenai hal-hal kecil yang sebetulnya tak berguna bagi masa depan kita. Termasuk saya..Mudah2an dengan posting saya ini, saya diingatkan bahwa kualitas kita ditentukan dengan pikiran kita.Begitulah kiranya..Semoga bermanfaat.

Kamis, 10 September 2009

KEMARAHAN dan NAFSU


Di bulan ramadhan ini kita pastinya menjalankan puasa. Banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga, dikarenakan tidak bisa menjaga puasanya.Puasa bukan sekedar menahan rasa lapar dan haus saja dari terbit matahari hingga terbenam matahari akan tetapi kita harus menjaga diri kita dari hal-hal yang membatalkan atau mengurangi nilai pahala puasa kita. Salah satu hal yang mengurangi pahala puasa kita adalah marah. Seringkali bahkan lebih banyak hal yang membuat kita ingin marah di bulan puasa ini karena kita sedang dicoba. Agar pahala puasa kita diterima, alangkah kebih baik kalau kita menahan kemarahan dan nafsu kita, karena memang bulan puasa merupakan bulan latihan bagi kita agar kita selalu mengendalikan diri untuk diterapkan di bulan-bulan berikutnya. Saya disini berkapasitas bukan sebagai orang yang ahli mengendalikan diri atau kemarahan tapi ingin berbagi bahwa kemarahan itu harus kita kendalikan, yang mudah2an saya juga menjadi orang yang sabar dan dapat mengendalikan diri. Berikut ini adalah kemarahan dan nafsu menurut idola saya Bpk Mario Teguh.
Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar.Seseorang yang tidak bisa merasa marah – tidak bisa disebut penyabar; karena dia hanya tidak bisa marah. Sedang seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola kemarahannya untuk tetap berlaku baik dan adil – adalah seorang yang berhasil menjadikan dirinya bersabar.
Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu sulit, Anda sangat tepat; karena kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas.
Kemarahan adalah sebuah bentuk nafsu.Nafsu, adalah kekuatan yang tidak pernah netral, karena ia hanya mempunyai dua arah gerak; yaitu bila ia tidak memuliakan, pasti ia menghinakan.Maka perhatikanlah ini dengan cermat; bila Anda berpikir dengan jernih dalam memilih tindakan dan cara bertindak dalam kemarahan, nafsu itu akan menjadi kekuatan Anda untuk meninggalkan kemapanan Anda yang sekarang – untuk menuju sebuah kemapanan baru yang lebih tinggi.Tetapi, bila Anda berlaku sebaliknya, maka ke bawah lah arah pembaruan dari kemampuan Anda. Itu sebabnya, kita sering menyaksikan seorang berkedudukan tinggi yang terlontarkan dari tingkat kemapanannya, dan kemudian direndahkan – karena ia tidak berpikir jernih dalam kemarahan.Jadi, katakanlah, tidak ada orang yang cukup penting yang bisa membuat saya marah dan berlaku rendah.Bila Anda seorang pemimpin (kepala rumah tangga), dan Anda telah menerima tugas untuk meninggikan orang lain (keluarga Anda); maka tidak ada badai, gempa, atau air bah – yang bisa membuat Anda mengurangi nilai Anda bagi kepantasan untuk mengemban tugas itu. Semoga kita bisa mengendalikan diri kita dan menjaga kemarahan serta nafsu kita, khususnya di bulan puasa ini agar kita menjadi orang yang lebih baik..Amin.